Tuesday, February 26, 2013

Untuk wanita egois pengidap Insomnia

                " Masa lalu akan menjadi sosok menyenangkan dimasa depan. Semua yang pernah terjadi ada kemungkinannya terulang. "


Sekarang tidak pernah seperti dulu. Dulu, dari awal membuka mata hingga mata tertutup kantuk selalu diisi dengan senyuman dan kebahagiaan. Sekarang, ketika bangun hingga tidur kembali selalu diisi pertengkaran kecil yang Dia besar-besarkan. Egois! Selalu saja ingin menjadi pemenang dan tak pernah mengalah. Dia jadikan aku seperti tempat sampah, tempat dimana ia menumpahkan emosinya saat ia sedang merasa lelah dengan dunianya. Dia tak pernah berpikir bahwa aku juga pria yang punya perasaan, bukan sekedar tenaga.  Dia tidak pernah tahu, menjadi aku bukan perkara mudah.

Setiap kali ia lelah dengan dunianya, ia datang kepadaku. Melimpahkan segala kekesalannya diwajahku, memangnya aku ini penampung kekesalan ? Seringkali aku terdiam melihatnya, tingkah lakunya dan semua berjalan tanpa persetujuan dan juga keinginanku. Sungguh, aku sangat lelah! Menjalani hubungan dengannya seperti lari ditempat, dimana hanya aku yang berkorban hanya untuk lawan jenisku. Harusnya ia menopang kaki-kakiku bukan memaksa menegakkan pendirianku. Harusnya ia sudah kulepas, hanya saja rasanya jeratan hubungan masih terasa amat erat.

Aku lelah dengannya, sikapnya tak sama sekali dewasa. Seringkali menghinaku “bocah” namun dia tidak pernah introspeksi diri. Memang, kemunculannya membuatku semakin dewasa, tapi sayangnya ia mendewasakanku dengan cara yang salah. Semua hal-hal sepele dijadikannya masalah besar yang sulit dibasmi. Masalah waktu, masalah kesibukkan, masalah komunikasi, dan masalah-masalah kecil lainnya seketika berubah menjadi “monster”. Seharusnya, kita tak pernah berhubungan. Dia seringkali dengan mudahnya mengucap cinta dan menaruh keyakinan pada orang yang dicintainya. Dan mungkin orang yang ia cintai membawa pergi kepercayaannya karena memang sifatnya menjengkelkan. Pantas saja banyak pria yang mendekati ia lalu meninggalkannya diam-diam, karena memang tidak tahan.

Asalkan dia tahu kenapa aku bisa bertahan sampai sejauh ini ? Karena Kamu yang melatihku. Iya… Kamu! Orang yang selalu ada diinbox handphone ketika menjalani 24 jam aku. Jujur, aku merindukanmu; merindukan kita yang dulu. Aku merindukan sosok cuekmu itu, sekarang rasanya aku kehilanganmu. Sekarang, jarang sekali ada kamu di inbox handphoneku dan aku sudah tahu betul rasanya kala setiap bangun pagi dan tidur malam tak ada sapa hangatmu. Aku kehilangan sebagian diriku karena kamu juga pergi dari hidupku.

Setiap waktu luangku, rasanya ingin sekali kembali ke masa lalu, dimana ada kamu, ketika masih ada sapa hangatmu saat bangun pagi hingga tidur malamku. Saat kamu ingin diperlakukan lebih dari teman, saat rindumu menyelemuti bunga tidurku, saat suara dari bibir tipismu mengguncang pikiranku, saat aku tak pernah menjadi tempat sampah saat kamu lelah dengan duniamu. Kala itu, kita menjadi peran utama dalam cerita kita. Kadang, aku masih berpikir saat kesepian, apakah aku harus mengirim sms atau menelepon lebih dahulu ? Aku hanya takut kamu tak membalasku.

Sekarang, kamu harus tahu bahwa rekaman kenangan-kenangan dahulu sering kuputar diotakku. Otakku bekerja keras setiap kali ingin memejamkan mata, mengingat-ingat semua perlakuan lembutmu, perhatian hangatmu, dan yang tak pernah kulupakan; kamu menggigit bibirku dengan gemas. Sayangnya, aku yang bodoh, yang tak bisa mengusir bayangan masa lalumu dulu. Aku teringat malam itu ketika itu aku marah besar, menahan cemburu karena kelakuanmu. Ketika kamu menghampiriku, memintaku menemani kamu yang kala itu kesepian.

Pagi itu memang indah, saat kamu menggelayutiku, saat kamu menjepit hidungku dengan kedua tanganmu. Ingatkah saat kamu membicarakan tentang Pre Wedding dan kamu mempermasalahkan cincin. Saat jemari mungil kamu mempermasalahkan cincin, karena jemariku memang lebih besar dari jemarimu. Saat kamu tidak ingin memakai gaun pengantin saat menikah nanti. Saat membawakan obat alergi kerumahmu, aku bertanya-tanya mengapa hal-hal indah pasti begitu cepat terlewatkan dan tak pernah terulang ?

Saat ini, hubunganku  dengannya sudah retak, dia tak seperti kamu yang selalu ingin dianggap lebih dari teman, dia tak seperti kamu yang tidak pernah bertindak kasar, dia tak seperti kamu yang selalu mencari jalan keluar ketika sedang dilanda masalah. Aku butuh kamu, aku merindukanmu, aku butuh senyummu juga hadirmu disini. Aku kebingungan, aku terus memikirkanmu. Dimana kamu ? Tolong balas rinduku!

Sudah larut namun mataku tak kunjung merasa kantuk. Aku bisa menandingi insomnia yang selalu menggangu pola tidurmu. Memang sudah berwarna kehitaman dibawah mataku, karena kamu tak pernah tahu apa yang mengganggu tidurku; Aku memikirkanmu.  


Untuk wanita egois pengidap Insomnia
Semoga kamu membaca tulisan ini
26 februari 2013 19:24
Aku merindukanmu!

Tuesday, February 5, 2013

Tersenyumlah


Tersenyumlah saat kau mengingatku karna saat itu aku sangat merindukanmu & menangislah saat kau merindukanku, karena saat itu aku tak berada disampingmu.Tetapi, pejamkanlah mata indahmu karena saat itu aku akan terasa ada didekatmu, karena aku telah berada dihatimu untuk selamanya.. Tak ada lagi yang tersisa untukku selain kenangan-kenangan yg terindah bersamamu. Dengan tatapan matamu, aku bisa melihat keindahan cinta,mata indahmu yang dahulu adalah milikku, kini semua terasa jauh meninggalkanku. Kehidupanku terasa kosong tanpa canda tawamu. Hati,cinta dan rindu adalah milikm. Cintamu takkan pernah membebaskanku. Dan bagaimana mungkin aku terbang mencari cinta yang lain saat sayap-sayap ku yang telah patah karenamu.. 

Cintamu akan tetap tinggal bersamaku, hingga akhir hayatku. Hingga tangan Tuhan menyatukan kita lagi. Betapa hati telah terpikat saat sosok terang dalam kegelapan yg telah menghidupkan sinar hidupku, namun tak dapat menyinari&menghangatkanku. Perasaanku sesungguhnya tidak pernah bisa menemukan cinta selain cintamu. Karena mereka tak tertandingi oleh sosok dirimu dalam jiwaku. Kau takkan pernah terganti bagaikan pecahan logam mengekalkan kesunyian, kesendirian,dan kesedihanku.. 

Kini aku telah kehilanganmu 

Aku menyerah, tak sanggup , dan sudah terlalu lelah mengukir senyuman dibibir tipismu. Maafkan aku yang tidak bisa menjaga anugrah darimu ya Allah. Dan aku fikir tugas ku sudah selesai. Bagiku, Dia terindah. Dia segalanya dan kini aku telah kehilangannya. Tidak hanya raga begitupun cintanya. Salahku tak menjaga dia dengan baik, salahku tak ada ketika dia kesepian, salahku juga yang tak mengunci langkahmu ketika hendak pergi.

Maafkan aku,  ini salahku. Kini, aku biarkan kamu bebas menentukan jalan hidupmu. Jaga dia, Tuhan ! Berikan dia seseorang yang lebih baik dari diriku. Seseorang yang bisa menemani ketika dia kesepian, seseorang yang bisa membuat dia selalu bahagia, seseorang yang mau mendengarkan keluhkesahnya, seseorang yang mau melepaskan kegundahan hatinya,
Seseorang yang bisa menegurnya dengan kelembutan ketika dia berada dijalan yang salah, dan seseorang yang mencintainya sepenuh hati.

Dan akhirnya, aku mengerti bahwa kau diciptakan untuk menyakitiku. Aku sadar kau datang tiba-tiba, lalu menghilang seperti sekelebat bayang. Seandainya aku bisa menggunakan sihir, aku ingin menghancurkan mimpiku atau mimpi kita dulu yang sekarang begitu amat sakit merantaiku. Entah mengapa aku tidak bisa marah ? 


Dari orang yg tak perlu kautahu inisialnya

17JN11 22:40

Membunuh Hati Yang Sudah Mati

Jatuh cinta kepada seseorang bisa membuatmu berubah. Itu bagus jika ia membuatmu jadi orang yang lebih baik. Bagaimana jika sebalikny...