Sunday, December 22, 2013

Sleep Texting & Sleep Walking

                                                 Sleep walking                               Sleep Texting
  
Ada yang pernah denger? Atau udah tahu tentang gangguan ini? Atau juga ada salah satu dari kalian pernah ngalamin hal diatas? Kalau ada, Congratulation!

Jadi, minggu ini gue mau nulis tentang judul diatas, abis bosen nulis cerita galau mulu, nyambung juga kagak ceritanya.

*Lanjut. Sleep Texting itu jadi semacem gangguan tidur sambil mengetik pesan disaat sedang tidur. Simpelnya gini, misalkan kamu lagi main hape atau gadget sambil tidur-tiduran. Gak sengaja kamu ketiduran dalam keadaan masih megang tuh hape, terus tanpa sadar tangan kamu ngetik sms yang gak tau dikirim kemana. Ngerti gak? Kalau gak ngerti, baca ulang 15489 kali.

Biasanya, Sleep Texting sering terjadi sama orang yang kecanduan smartphone kayak dijaman sekarang. Kenapa bisa menyerang orang yang kecanduan smartphone?


Karena otomatis kemana dan dimana-pun mereka pasti pake smartphone. Dirumah pake, dijalan juga pake, lagi ngantor pake, lagi ulangan make (khususnya buat nge-googling), lagi ngampus juga make, bahkan ada yang ke toilet pun bawa smartphone-nya entah mau ngapain yang pasti bukan buat Camera360-an sambil berak yah.

Nah, hal-hal kayak gitu yang bikin kita berpotensi ngalamin Sleep Texting.

Gue pribadi pernah ngalamin Sleep Texting dan itu pengalaman yang gak tau harus gue bilang buruk atau kocak. Jadi 2 tahun yang lalu gue pernah pacaran (sama cewek pastinya). Cewek gue itu nuntut tiap detik-menit-jam harus smsan/telponan sama dia. Karena gue sayang, waktu-waktu gue lebih dominan megang hape. Sampe akhirnya pas jalan 4 bulan, gue gak sengaja ketiduran padahal lagi smsan sama dia. Secara gak sadar gue ngetik sambil tidur. Paginya, gue diputusin. Lo tau kenapa?

Malemnya, gue ngetik sms ke pacar gue gini "Km jelek bgt sih, bulu idung km keluar jalur gitu, aku ilfil. Bdn km juga bau bawang, km kalo jalan sm aku jarang mandi yah? Mending aku cari pcr yg agak cakepan dari km deh kalo gini caranya."

Yes, gue emang hina.

Keesokannya, hape gue sepi. Akhirnya gue tidur tanpa ucapan 'good night'. Sebelum tidur, hape gue, taruh disebelah kepala berharap ketika gue bangun terus nge-cek hape ada ucapan 'good morning'. Gara-gara naruh hape disamping kepala, gue ngalamin Sleep Walking atau berjalan sambil tidur. Entah gue jalan-jalan keluar rumah atau kemana saat itu, yang gue inget bangun-bangun gue ada didalem kulkas. Untungnya, tiap malem colokan kulkasnya dicabut sama nyokap gue dengan alasan irit listrik es batu yang di Freezer mencair.

Dari pengalaman itu, banyak pelajaran yg gue dapet dan ini jadi tips buat lo yang kecanduan smartphone biar terhindar dari Sleep Texting dan Sleep Walking supaya kejadian yang gue alami dulu gak terjadi sama lo.

1. Coba kurangin waktu lo menggunakan smartphone. Kalau misalnya sekolah/kuliah/kerja lo bawa, maininnya pas jam istirahat aja. Itu pun kalau lo punya.

2. Kalau mau tidur, hape lo, lo jauhin dari tempat lo tidur. Misalnya lo tidur dikamar, smartphone lo taruh aja diruang tamu. Karena kalau naruhnya deket kepala, itukan bisa kena radiasi, bisa ngeganggu kinerja otak deh jadinya. Ini cuma buat yang punya otak.

3. Jangan pernah pacaran sama orang yang maunya tiap waktu harus komunikasi. Emang sih komunikasi itu hal penting dalam suatu hubungan, tapi harus tau waktu juga. Jangan sampe lagi berak pun lo masih telponan sama doi. Bahaya. Gak tenang.

4. Sebelum tidur, benda-benda elektronik seperti tv, kulkas dll itu dicabut aja colokannya. Selain bisa ngirit listrik, itu juga bisa menghindari kejadian kayak yang gue alami. Coba waktu itu kulkas masih dicolokin, mungkin paginya gue berbuih kayak Spongebob.


5. Baca doa sebelum tidur. #udahgituaja

Nah, jadi inilah yang bisa gue kasih tau. Kali aja bermanfaat, kan. So, jangan sampe diri kita dikuasai oleh gadget/smartphone. Oh iya satu lagi, jangan lupa solat yes.

Wassalam, wr, wb.

Friday, December 13, 2013

Jangan menunda sesuatu


Kali ini hujan turun sangat deras, dingin yang hadir membuat embun-embun kecil dikaca mobil. Pria itu sedari tadi hanya diam, seperti memikirkan sesuatu tapi pikirannya kosong, tatapannya sendu, matanya menahan air mata agar tidak jatuh.

Didalam mobil, ia hanya memandang kosong kedepan, melihat kaca yang mulai basah dan berembun tapi tidak benar-benar fokus terhadap kaca mobilnya. Satu hal yang terlintas dipikirannya adalah seorang wanita yang ia cintai. Iya, hanya itu. Tiba-tiba, seperti dihujani peluru, hati pria itu terasa sakit, napasnya mulai berat, tenggorokannya mengering. Lagi-lagi, matanya menahan air mata agar tidak jatuh. Seharusnya ia sadar bahwa ia mencintai wanita itu dan tidak boleh menunda untuk menyatakan perasaannya. 

Pria itu tidak bisa menyalahkan waktu, tidak bisa menyalahkan takdir, apalagi menyalahkan wanita itu yang menolaknya dan pergi dengan pria lain. 

Ingatannya kembali melemparkan pria itu saat ia menemui wanita yang dicintainya disebuah restoran. 

Si pria menghampiri si wanita dan menyatakan perasaannya dengan gemetar. Si wanita lalu menangis dan berkata bahwa ia sudah mencintai pria lain. Si pria terdiam, matanya berkaca-kaca ketika mendengar penjelasan si wanita. Hening.

Tak lama kemudian, si pria lain itu datang dan betanya mengapa si wanita menangis. Si wanita lalu memeluk erat si pria, kekasihnya. Si pria lalu pergi dan meninggalkan mereka berdua di restoran. Tak lama kemudian hujan turun. Pria itu menengadah keatas, melihat langit yang menangis.

Mematung sebentar lalu masuk ke dalam mobil.

Pria itu menyalahkan mobil dan menjalankannya tapi tidak tahu kemana tujuannya. Hujan masih deras, Matanya masih menahan air mata, napasnya pun masih terasa berat.

Tiba-tiba, pria itu melihat seorang gadis cilik yang menjual bunga. Pria itu membaca tulisan dikotak tempat untuk menaruh bunga, bertuliskan "jangan menunda sesuatu". Pria itu menghentikan mobilnya, lalu menghampiri gadis cilik itu dan membeli semua bunga yang sudah basah terkena hujan.

"Kenapa kamu menulis kata 'jangan menunda sesuatu' dikotak itu?" tanya si pria.
"Karena dengan tidak menunda, tidak akan ada rasa sesal. Terima kasih telah membeli bungaku." gadis itu tersenyum lalu meninggalkan si pria yang mematung memegang beberapa bunga sambil mencerna kata-kata si gadis tadi.

Pria itu masuk kembali ke dalam mobil. Kemejanya hanya basah dibagian bahu. Rambutnya berantakan. Didalam mobil, kata-kata gadis itu kembali terputar ditelinga sang pria.

Ya, hanya dengan tidak menunda kita tidak akan merasakan suatu penyesalan. Dan pria itu kini menyesal karena telah menunda cintanya. 

Ini tentang pria dengan penundaannya yang dibalas dengan penyesalan mendalam. Ya, jangan pernah menunda. Dengan begitu, penyesalan itu tidak akan datang.

Membunuh Hati Yang Sudah Mati

Jatuh cinta kepada seseorang bisa membuatmu berubah. Itu bagus jika ia membuatmu jadi orang yang lebih baik. Bagaimana jika sebalikny...