Tuesday, April 2, 2013

April Mop! //


Rexa membenci April Mop. Mengapa yang dipermainkan menyangkut perasaan? Suasana kampus sangat tepat. Tiba-tiba hujan. Sempurna bagi Karina untuk mengerjai si Mata empat. Rupanya, Karina sudah tahu perasaan Rexa sama seperti perasaan yang dipendamnya selama ini. Tapi Karina masih belum cukup puas tentang perasaan Rexa. Ia masih bersama pria lain itu mencari-cari Rexa. Ketemu kamu! Gumam Karina dalam hati. Kali ini, ia tidak saling bergenggaman, tapi saling merangkul dengan pria itu. Ini cobaan buat Rexa yang selalu memendam perasaannya. Hati Rexa sepertinya hancur. Ada sesak yang tak bisa diutarakan. Rexa cemburu buta.
Rencana Karina memuaskan dirinya sendiri. Ia sudah sangat tahu bahwa Rexa amat mencintainya. Lalu, ia meninggalkan pria itu. Namun, Rexa sudah berlari kearah mobilnya dengan pakaian yang seluruhnya hampir basah. Karina yang melihat Rexa memperhatikannya, menerobos hujan kearah Rexa yang berdiri disamping pintu mobil. Rexa berdiri disana dengan payung yang tak bisa terbuka.

“ April Mop!!! Kamu pasti cemburu? “ Karina menghampiri mobil Rexa. Ia tidak Nampak bersalah dan tidak tahu bahwa ia telah menghancurkan hati Rexa. Tangannya menadangi kepalanya yang sudah basah kuyup.

“ Itu pacar kamu? Aku… nggak cemburu kok. “ Rexa membohongi perasaanya. Ia pura-pura membetulkan kacamatanya. Terkadang, orang harus membohongi dirinya sendiri karena tidak ingin ada yang ikut merasakan. Ada rasa yang amat menyakitkan ketika cemburu namun tidak dapat bertindak apa-apa.

Hujan semakin deras. 

“ April Mop!!! Kamu bohong deh, Rex.”  Sekali lagi bagi Karina. “ Ini cuma bohongan kok, ini kan cuma April Mop, Rex. Ayolah! “ Kali ini Karina tahu, ia menghancurkan hati Rexa.

 Rexa membeku sesaat. Dinginnya hujan seakan membekukan bibir Rexa.

" Ini hujan deras banget, Rin. Nanti kamu sakit." Tangan Rexa mencoba menadangi kepala Karina.
" Aku gak peduli, Rex. Aku cuma minta maaf dan ini semua rencana konyol yang aku buat."

Rexa benci perlakuan Karina yang seperti ini. Ia sungguh tidak bisa marah dan tidak menyesal memperdulikan orang yang salah. Apa setiap cinta tumbuh pada orang yang salah sebelum tumbuh pada orang yang tepat ?
Bibir Rexa menggumam. Ia ingin berteriak, melontarkan perasaan yang ia pendam sejak lama. Namun, hujan membuat Rexa lebih fokus melindungi Karina. Rexa membuka pintu dan menyuruh Karina masuk kedalam mobil. Mereka sama-sama kedinginan.

“ Aku tuh cemburu! Aku sayang sama kamu, Rin! Aku memendam semua ini karena tidak ingin merusak kedekatan kita! “ Rexa mengungkapkan semua yang ia rasakan. Dengan tubuh yang gemetar , Karina telah sadar. Ia meminta maaf kepada Rexa. Tiba-tiba, ada hujan dimata Karina. Air mata.

“ Maafin aku, Rex. Aku juga sayang sama kamu. Aku memendam rasa yang sama seperti kamu. Aku terlalu takut jika kamu tahu aku cinta sama kamu! “ Karina mengusap-usap telapak tangannya, Karina menangis dan menjatuhkan kepalanya dipundak Rexa. “ Aku cuma ingin tahu perasaan kamu, dan sekarang kita saling tahu perasaan masing-masing. “ Rexa terdiam mendengar semua perkataan Karina. Tangan Rexa mulai membelakangi tubuh Karina. Ia memeluk Karina dengan erat.

“ Aku tahu, kita tidak selamanya menjadi teman. Aku mencintai kamu dan kamu juga sebaliknya.” Rexa ingin lebih dari teman. Iya, Karina-pun ingin lebih dari teman.

Mereka lelah memendam. Mereka lelah menahan perasaan yang terus tumbuh diluar batas kewajaran.  Mereka tidak pernah salah soal memendam. Begitupun cinta; tidak pernah salah jika merekatkan kedua orang yang hobbynya memendam.

“ Lagi pula, tadi cuma April Mop kok, Rex. “ manja Karina dipelukan Rexa.  
“ Gak peduli, aku sebel sama kamu, Rin.” Rexa memasang wajah cemberut. Karina tahu, ia tak sungguhan cemberut.

 Mungkin memang cara Karina yang salah, namun jika tidak dengan cara yang salah dia tidak pernah tahu perasaan Rexa. Mungkin juga salah Rexa yang lebih memilih untuk memendam. Menurut mereka, memendam lebih baik karena tidak akan ada yang tersakiti selain hati sendiri.

“ Yaudah aku minta minta maaf, Rex. Aku sayang kamu! “ Pelukan Karina semakin erat.

Rexa tidak menjawab. Ia terlalu hangat dalam pelukan Karina. Hati Rexa yang hancur kembali utuh saat Karina menjatuhkan tubuhnya kepelukan Rexa.

“ Jadi, April Mop tahun depan, jangan bikin aku seperti ini lagi ya, Rin ?! “

Ciuman kecil melekat dibibir Rexa.

No comments:

Post a Comment

Membunuh Hati Yang Sudah Mati

Jatuh cinta kepada seseorang bisa membuatmu berubah. Itu bagus jika ia membuatmu jadi orang yang lebih baik. Bagaimana jika sebalikny...