Sunday, December 2, 2012

Bisa gak jadian malam ini ?

Aku mencoba berdoa memohon hujan malam ini ditunda dahulu. Berdoa juga agar diberi izin untuk pergi. Aku sudah punya janji dengan seorang wanita. Kali ini, Ia setara tingginya denganku. Wanita itu menyelinap masuk kedalam hati. Diam-diam menguasai lorong tak berpenghuni didalam diriku. Hawa dingin malam itu seperti menggodaku. Rasanya ingin kuterobos. Tidak lagi aku pergi ke party sendirian. Wanita itu menemaniku. Tapi, hujan menghalangi semuanya. Hujanpun lelah menurunkan air terus. Kini, mulai mengurang dan menjadi rintik-rintik yg menggodaku (lagi).

Aku membuat kopi mocca untuk sedikit menghangatkan badanku sebelum menerobos kejamnya grimis. Aku menyeruput kopi sambil memegang handphone perjuanganku. Hujanpun sudah lelah dan berhenti menangis. Kini saatnya aku berangkat. Entah mengapa rasanya karismatik-ku keluar. Rasanya sangat bersemangat...

*** 

Tiba disuatu toko boneka. Bukan untuk wanita itu, tapi untuk kado ulang tahun teman sekelasku. Ah sial! Awan menangis lagi tetapi tidak deras. Untung saja, aku memakai windbreaker. Kutarik gas. Angin liar mulai masuk menyelinap kedalam windbreaker. Blok demi blok terus kulewati. Dan sampailah pada jalan raya dengan banyak mobil pribadi yg meluber. Penyebab kemacetan diJakarta. Rasanya ingin kutabrak semua mobil yg ada dijalan. Aku menjadi joki sementara. Dan dgn cepat aku mencapai lampu merah. Lampu merah yg tidak ada waktu dan error itu membuat para pengguna jalan saling merapat hampir bertabrakan. Kuterobos sela-sela yg ada. 

***
Sampailah ditempat dimana 2hati yg kesepian akan bertemu. Akhirnya... 
Aku melepaskan windbreaker-ku karena udara malam itu cukup dingin. Kubiarkan angin malam membentur tubuhku. Dingin. Tapi, mengapa tidak dingin ? Aku baru sadar, tangan wanita itu berada dipinggangku. Ingin memeluk tubuhku tapi sedikit gengsi. Kubiarkan tangan itu berada disana sebelum benar-benar memelukku dari belakang secara utuh. Kupercepat Mio perjuanganku.

Dan akhirnya sampai meskipun sedikit telat. Cuaca malam itu memang sangat dingin. Tapi entah mengapa ketika kudekatkan tanganku ke tangannya, ada rasa hangat yg menyelinap masuk. Ada rasa nyaman yg hinggap. Dan ada rasa sayang akan takut kelihangan dirinya. Memang, aku dan wanita itu sedikit dekat ketika bertemu disekolah. Aku sedikit peka akan perasaannya. Tapi saat itu, dia blm berhasil menguasai koridor kosong hatiku.Tapi, keyakinan ini terus aku tumbuhkan. Karena keyakinan bukan dicari. Malam terakhir dibulan November akan menjadi Lovember. Kudekatkan tubuh ke tubuhmu. Agar kehangatan benar-benar menyatukan rasa kesepian kedua hati.

Kakiku keram. Jam menunjukkan pukul 21:53. Sudah terlalu larut jika kencan dengan seorang wanita yg tidak mempunyai status apa-apa dengan diri kita sendiri. Aku mengantarnya pulang. Sekali lagi, kehangatan itu masih menempel dengan erat pada tubuhku. Entah rasanya aku sangat takut kehilangannya. Siapa kamu ? Dan apa yg kamu perbuat sehingga aku jadi seperti ini ? Rasa nyaman,sayang, serta khawatir bercampur aduk dengan 1 kata yg tidak asing. Cinta.

Angin malam memang nakal. Sampai aku ingin dipeluk oleh kamu. Memang benar, Cinta itu datang. Padahal terlalu cepat. Salahkah cinta ? Jika persepsinya begitu, itu salah besar. Cinta itu milik Tuhan. Jika kamu menyalahkan,membenci dan menolak cinta, berarti kamu menduakan Tuhan. Kemudian, aku biarkan cinta menjalar. Menguasai hati. menerangi gelapnya lorong hatiku. Malam terakhir dibulan November memang indah. Meskipun udaranya menyesakkan dada dan membekukan tangan. Hanya perbincangan hangat yg merubah udara dingin menjadi hangat yg beriringan dengan bunyi degup jantung masing-masing...

    " Terus, kita kapan jadian ? "
    " maksudnya ? "
    " Iya, kapan kita jadian "
    " Ya, seterah lu sih "
    " Bisa gak jadian malam ini ? "
    " Ini beneran ? "
    " Apakah serius harus berlutut dan memohon gitu ? "
    " Nggak, itu lebay malah. "
    " Gak terlalu cepat apa ? "
    " Apakah cinta harus menunggu waktu yg tepat ? "
    " Nggak sih. "
    " Terus bisa gak jadian malam ini ? "
    "... Bisa "
    " Masih kurang yakin ? Raba hati gue, karena disitulah cinta tumbuh. Tatap mata gue... "
    ......

Dimalam terakhir November menjadi Lovember....
Ditengah dinginnya udara yg saling menghangatkan....
Dibawah langit yg sedang menangis pelan....
Diatas tanah yg basah...
Kita satukan hati saling menyatukan keyakinan...

Untukmu, Tuan Puteri penghuni koridor hatiku...
From me, to you ({})

Fikri ♥

No comments:

Post a Comment

Membunuh Hati Yang Sudah Mati

Jatuh cinta kepada seseorang bisa membuatmu berubah. Itu bagus jika ia membuatmu jadi orang yang lebih baik. Bagaimana jika sebalikny...