Tuesday, December 4, 2012

Malaikat - Malaikat Tuhan

Aroma nasi goreng menusuk hidung dengan perlahan. Mataku terbuka dengan malasnya. Aromanya nikmat. Membuat diriku terbangun gontai. MalaikatMu ini memang pandai memasak, Tuhan. Sesosok Malaikat yg tiap pagi membangunkanku dg lembut. Ia selalu menyiapkan kegiatan dipagiku. Handuk untukku mandipun sudah disiapkan. Tangannya yg selalu kucium ketika hendak berangkat. Senyumnya selalu terlintas dikepalaku saat rumus-rumus matematika dan ekonomi memadatkan isi otakku. Ia bukan pembantu tapi penerang arahku. Sesosok Malaikat tanpa sayap yg mengandungku 9bulan 10 hari. Mamah ♥
Senyumannya yg indah dulu telah direnggut waktu. Ia tetaplah Malaikat tanpa sayap. Setiap pagi, ia iseng membangunkanku dg masakannya. Kalau aku tidak terbangunpun, dipercikanlah wajahku dengan air. Masakan nasi gorengnya yg kadang sedikit asin dan kadang rasa lezatnya sangat menempel dilangit-langit mulutku. Bekal dan doa'nya selalu mengiri kegiatanku disekolah maupun diluar sekolah. Aku bersyukur memiliki Malaikat seperti engkau, Mah :')

***

Wangi tubuh kelaki-lakiannya sangat nyengat, namun enak dinikmati. Aroma lelah tubuhnya ketika pulang malam terasa mengetuk mataku untuk membukakan pintu dan membuatkannya secangkir kopi. Pria yg selalu jadi panutan dan motivasi kesuksesanku. Pria yg selalu mengajarkanku tentang masa muda, masa sekolah dan masa-masa jatuh cinta dg wanita. Pria yg selalu kutuntut kesana kemari. Pria berjanggut dan berkumis tebal seperti Pak Gubernur. Ayah ♥ 
Pria yg kadang mengganggu weekend-ku dg lagu-lagu dangdut koleksinya. Pria yg tidak pernah mau mengalah soal remote tv. Pria yg selalu menyukai apa yg aku sukai tentang sepak bola. Aku sangat suka menganggunya ketika tidur " Yah, minta duit dong.." Terkadang, Ia pura-pura tertidur lelap. Aku suka membangunkannya dg cara yg unik; mencabuti bulu kakinya. Ia lah Malaikat pelindungku. Tangan kekarnya selalu menjaga kepalaku agar tidak terbentur benda keras ketika aku kecil. Punggung sudah rentan tidak kuat menggendongku. Tetap Ialah Malaikatku. Yah :') 

***

Suatu malam, dan sudah sedikit larut aku baru pulang. Bukan mabuk ataupun nongkrong. Aku melakukan perjuangan untuk Malaikat-malaikatku. Aku melakukan kegiatan yg berbeda dan sangat positif. Tidak sengaja aku membuka pintu kamar Malaikatku. Aku melihat sepasang Malaikat dg raut wajah yg amat lelah. Ibarat harimau kehilangan taringnya. 17 thn membina rumah tangga. 17 thn mendidik dan merawatku. Sudah cukup rasaku bagi mereka untuk merawatku lagi. Kini, aku yg membalas budi. Aku menitikkan air mata. Raut wajah lelah itu sangat menggambarkan perjuangan mereka untukku selama ini. Aku hanya menyia-nyiakan apa yg mereka beri. Aku hanya membuang waktu bodohku dg mengikuti perputaran zaman. Tubuh mereka sepertinya tak bisa melindungiku lagi. 
Yg aku tahu, umur orang tua tidak bisa diprediksi. Aku harus cepat membahagiakannya. Minimal, aku memberangkatkan mereka ke tanah suci. Aku melakukan perjuangan dan tidak seperti yg dilakukan layaknya seorang anak diluaran sana. Mereka hanya manja dg materi dan fasilitas mewah yg diberikan kedua orang tuanya. Aku tidak pernah menuntut Malaikatku untuk memberikan fasilitas Smartphone & Gadget. Bahkan kendaraan mewah sekalipun. 

Terima kasih, Tuhan. Engkau tlah memberiku Malaikat-malaikat penuh kehangatan surga. Bahagiakan masa tuanya nanti. Dan semoga dihari kelahiran salah satu Malaikatku, Ia akan berangkat ke tanah suci. Amin. 

Bahagiakanlah orang tua karena hidup hanya sementara. Perjuangkan apa yg patut diperjuangkan selagi orang tuamu masih ada.Buatlah waktu yg singkat ini sebagai catatan sejarahmu. Jadilah anak yg berbakti pada orang tuamu. 

Terima kasih, Malaikat-Malaikatku. Maafkan aku jika setiap perkataan dan perbuatanku menyakiti hatimu. Ketahuilah, disetiap ibadahku selalu mengalir doa untukmu, Malaikat-Malaikatku. Persiapkan dirimu, Mah Pah. Teruslah mendoakan anakmu agar bisa memberangkatkan kalian. 

Dari anakmu yg sering pulang malam...
Fikri ♥


No comments:

Post a Comment

Membunuh Hati Yang Sudah Mati

Jatuh cinta kepada seseorang bisa membuatmu berubah. Itu bagus jika ia membuatmu jadi orang yang lebih baik. Bagaimana jika sebalikny...