Friday, January 25, 2013

Aku (bukan) Seperti Kekasihmu Dulu

Aku seperti kekasihmu dulu, Putri. Tapi, mengapa kamu selalu menyamakan semua yg ada dalam diriku dg dirinya ? Kaubilang, setiap perkataan,perlakuan, bahkan intonasi suaraku yg kaubilang lembut dan menghangatkan gendang telinga; sama seperti kekasihmu dulu. Setiap hari rasanya berbeda dan semakin mengkhawatirkan. Tubuhku yg mungil juga kaubilang sama sepertinya. Apa aku manusia yg sama yg dulu pernah kauciumi pipinya dg penuh cinta ?

Kalau iya, mengapa aku tak pernah mendapat perlakuan yg sama ? Mengapa kautak mencium pipi atau keningku dg penuh cinta ? Dan aku juga bingung, katamu aku mirip sekali dg dia, lalu kenapa kamu tidak yakin kepadaku ? Atau aku yg tolol tidak bias menumbuhkan keyakinan disudut dingin hatimu ? Salahku atau salahmu yg trauma menaruh harapan dan keyakinan kepada orang yg kini kamu cintai atau orang yg pernah kamu cinta ?

Adakah perbedaan aku dan dia (mantanmu) ? Kurasa, fisikku memang lebih buruk sepertinya, daripada fisik mantan kamu yg selalu terlihat sempurna dan menawan dimata sipitmu. Adakah perasaan jenuh yg kurasakan juga kamu rasakan ?

Biarkan aku menjadi diriku sendiri, tidak usah menginginkan aku seperti yg kauminta. Itu sulit, Sayang. Tidak perlu juga menjadikan atau menganggap aku seperti kekasihmu yg dahulu. Biarkan dia dg kebahagiaannya, sedangkan kamu dibiarkannya denganku; kekasihmu kini. Aku juga tak pernah memintamu seperti kekasihku dahulu, pasti lebih sulit. Karena sifat mantanku dulu sangat rumit, aku saja tidak bisa mendeskripsikannya. Sudahlah, jangan memintaku untuk menjadi yg kauingin. Apalagi menjadi seperti orang yg dulu pernah mengisi hari-hari kosongmu.

Aku juga sama sepertinya; mengisi hari-hari kosongmu, menghangatkan sudut-sudut dingin hatimu juga menyembuhkan trauma yg kaualami. Tahukah perasaanku dg sikapmu yg selalu menyamakan aku dg mantanmu ? Kalau kamu tidak tahu, biar aku yg memberi tahumu. Kamu mau tidak disamakan dg orang yg tak pernah benar-benar mirip denganmu ? Jika tidak, aku juga tidak. Mengertikah kamu sekarang ? Tolong, perlakukan aku seperti perlakuanmu kepada kekasihmu dulu.

Sekarang, setiap malam ucapan ‘Selamat malam’ sudah tak penuh kata-kata manis lagi, aku takut kamu makin menyama-nyamakan aku dg dia lagi. Sadarkah kamu ? Aku kekasihmu sekarang, Dia kekasihmu dulu.

No comments:

Post a Comment

Membunuh Hati Yang Sudah Mati

Jatuh cinta kepada seseorang bisa membuatmu berubah. Itu bagus jika ia membuatmu jadi orang yang lebih baik. Bagaimana jika sebalikny...